FOKUSMALANG - Eskalasi
politik jelang tahun politik di Kota Malang pada 2018 mendatang, tidak melulu
berkutat di partai politik. Masyarakat yang jengah dengan parpol mulai
mengusung calon independen, salah satunya adalah Bisri-Nelly.
Seperti dilansir dari Malangtimes,
mereka menyebut kegiatan ini sebagai Aksi Spontanitas Figur menyambut Pilihan
Wali Kota (Pilwali) Malang 2018, Senin (19/6/2017) sore. Kegiatan ini
berlangsung sekitar dua jam mulai pukul 15.07 - 17.10 WIB.
Banner ukuran 2x1 meter yang dibentangkan oleh dua orang
itu, terpampang di depan Mal Ramayana tepatnya pojok timur Alun-alun
Merdeka Kota Malang.
Seperti tulisan yang terpampang dalam spanduk yang mereka
bentangkan, aksi ini merupakan bentuk penggalangan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
sebagai bukti dukungan untuk kedua figur yakni Prof Moh Bisri dan Laily
Fitriyah Liza Min Nelly atau yang akrab disapa Mbak Nelly.
Kedua orang ini merupakan figur dengan latar belakang berbeda
sehingga tidak heran jika aksi ini mengundang tanya banyak pihak, khususnya
warga yang lalu lalang sekitar lokasi.
Siapa sebenarnya kedua tokoh yang dimunculkan itu?
Sosok Prof M Bisri pasti sudah tidak asing di telinga
masyarakat Kota Malang. Apalagi mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di
Universitas Brawijaya Malang (UB).
Karena yang bersangkutan sampai saat ini masih menjabat rektor
kampus terbesar di Kota Malang itu. Selama ini Bisri terkenal sebagai
sosok yang religius, akademis, dan low profile.
Sementara, Mbak Nelly merupakan aktivis perempuan yang aktif
dibidang sosial kemasyarakatan. sejak sebelum ia terjun dibidang politik.
Sekitar satu jam setengah pembentangan banner yang bertuliskan
#KTPKU untuk Prof Bisri dan Mbak Nelly ini menyedot perhatian para pengunjung
dan pengguna jalan.
Koordinator Aksi Spontanitas Figur Kota Malang, Jandi Nurhadi
menjelaskan kegiatan ini tidak ada hubungannya dengan partai politik apapun.
"Ini spontanitas dari teman-teman untuk mengetahui
respons dari masyarakat terhadap Prof. Bisri dan Mbak Nelly. Ini bagian
dari tekad kami mencari pemimpin yang jujur, tulus dan bekerja untuk
rakyat Kota Malang. Oleh karena itu, gerakan KTP dukungan terhadap Prof Bisri
dan Mbak Nelly akan terus kami gaungkan ke masyarakat," terang Jandi.
Lebih
lanjut dia menerangkan setelah mengetahui seberapa besar respon masyarakat
terhadap kedua tokoh ini, dirinya akan melakukan survei lebih lanjut bersama
teman-temannya.
"Saya mempunyai angan-angan alangkah indahnya jika
kedua tokoh ini menjadi pemimpin Kota Malang ke depan. Saya sampai membayangkan
seperti itu mas. Karena mereka memiliki latar belakang berbeda maka keduanya
saya yakin justru akan bisa saling mengisi dan bersinergi dengan baik,"
jelas Jandi.
Menurut Jandi, kedua tokoh ini dia yakini merupakan sosok yang
tulus mengabdi untuk warga Kota Malang pada bidangnya masing-masing, dan
pengabdian itu dilakukan tanpa ada keterkaitan dengan visi dan misi partai
manapun.
"Prof M Bisri kiprahnya dalam bidang pendidikan dan
kegiatan sosial keagamaan sudah dipahami banyak orang. Ia juga terkenal sebagai
sosok yang bersih, cerdas dan religius sehingga sangat pas untuk mengembalikan
Malang menjadi Kota Bermartabat," beber Jandi.
Hal yang sama ia lihat pada sosok Mbak Nelly. Meskipun aktivis
perempuan yang satu ini sekarang menahkodai DPD Perindo Kota Malang namun
kiprahnya dalam bidang sosial kemasyarakatan sudah ia lakukan lama sebelum ia
memutuskan diri terjun ke dunia politik.
"Atas alasan itu kami ingin mengajak warga Kota Malang jeli
melihat siapa figur yang pas untuk memimpin Kota Malang lima tahun ke depan.
Sebelumnya kami sudah memetakan beberapa tokoh secara random. Kami
berunding dengan teman-teman bagaimana kalau kedua sosok ini kita perkenalkan
ke masyarakat responnya seperti apa. Ini tanpa digerakkan oleh siapapun. Kami
hanya masyarakat biasa dan nggak ada keterkaitan dengan partai manapun,"
pungkas Jandi.