fokusmalang.com – Festival Mbois IX (FMIX) kembali menyatukan pelaku kreatif, akademisi, dan pelaku usaha dalam upaya memperkuat ekonomi kreatif Kota Malang. Acara tahunan ini mengusung misi untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM lokal dan mendukung inisiasi Malang sebagai Kota Kreatif UNESCO.
Dadik Wahyu Cang selaku Koordinator Malang Creative Fushion mengungkapkan, “Pendekatan kolaboratif pada FMIX membuka ruang untuk berbagi wawasan dan strategi yang mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan, sejalan dengan visi SDGs untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berdaya saing”
Salah satu sajian utama di FMIX kali ini adalah presentasi hasil penelitian bertema “Strategi Holistik Startup Kreatif Digital untuk Keluar dari Bayang-Bayang White-Label”. Disusun oleh tim akademisi dari universitas Widyagama Malang yang terdiri dari Prof. Rahayu Puji Suci, Dr. Sodik, Dr. Arif Purwanto, dan Dr. (Cand) Hanif Rani Iswari, SE.,MM dengan dukungan DRTPM 2024, penelitian ini mengulas strategi independen yang dilakukan startup eks-white label di Malang untuk membangun identitas merek mereka sendiri.
Dengan fokus pada 25 startup kreatif digital, penelitian ini mengidentifikasi langkah-langkah strategis yang memungkinkan tercapainya kemandirian finansial, keunggulan kompetitif, dan brand legacy jangka panjang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi multi-kasus dan wawancara mendalam dengan 56 informan kunci, penelitian ini mengangkat empat tema utama.
Tema pertama, “Network-Based Bootstrapping”, berfokus pada kemandirian finansial melalui komunitas yang solid dan manajemen pelanggan yang berkelanjutan. Tema kedua, “Pemasaran Kewirausahaan Berbasis Nilai Sosial”, menunjukkan bagaimana pemasaran berbasis komunitas dapat memperkuat loyalitas dan kepercayaan pelanggan.
Dua tema berikutnya adalah “Identitas Pasar melalui Nilai Lokal” dan “Efisiensi Operasional”. Nilai budaya lokal diidentifikasi sebagai elemen penting dalam menciptakan identitas merek yang autentik, sementara efisiensi operasional dioptimalkan untuk memperkuat daya saing jangka panjang.
Dengan menggabungkan keempat tema ini, penelitian menyajikan model strategi holistik bagi startup eks-white label untuk mengukir identitas mereka sendiri dan menciptakan brand legacy yang berkelanjutan.
Temuan ini memberi inspirasi bagi para pelaku UMKM dan startup lokal di Malang serta mendukung inisiatif Kota Malang sebagai Kota Kreatif UNESCO.
FMIX 2024 diharapkan mampu menjadi platform kolaboratif yang mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk membangun strategi yang relevan dengan kebutuhan komunitas dan mampu bersaing di pasar global.
Dalam presentasi yang dipaparkan Dr. (Cand) Hanif Rani Iswari, SE.,MM yang juga merupakan pengurus Asosiasi Akademis Ekonomi Kreatif (AACE) menyampaikan bahwa “Melalui riset strategis ini, para startup kreatif dapat mengadopsi pendekatan berkelanjutan, membangun identitas merek yang kuat, dan memainkan peran aktif dalam memperkuat ekonomi kreatif berbasis lokal”