FOKUSMALANG - Arema FC memang terlihat memiliki start sempurna musim ini
dengan berhasil menggenggam gelar juara Trofeo Bhayangkara pada Minggu (29/01)
di Stadion Manahan Solo, setelah mengemas 4 poin hasil dari kemenangan 1-0 atas
Persija Jakarta, dan imbang 0-0 dengan Bhayangkara FC (BFC). Meskipun begitu,
ada hal yang patut diwaspadai dari Arema dari momentum seperti ini.
Bila mengingat musim lalu di ISC 2016, Arema FC memang
sejatinya layak jadi juara. Bagaimana tidak, berbagai turnamen yang mereka
ikuti sebelum ISC, Singo Edan di bawah asuhan Milomir Seslija berhasil tampil
trengginas. Bahkan sepanjang ISC dihelat, hingga memasuki detik –detik akhir,
dan disalip Perspura, Arema tampil percaya diri sebagai ‘calon juara’.
Lalu, apa pelajaran yang bisa dipetik dari musim lalu
tersebut? Ternyata seperti diungkap oleh eks gelandang Arema musim lalu,
Raphael Maitimo, terlalu fokus pada turnamen pra musim menjadi salah satu
penyebab dirinya bersama Arema Cronus gagal menjadi yang terbaik di ISC.
Seperti dilansir dari Four Four Two Indonesia, Maitimo
menyatakan bahwa minimnya pemain mendapatkan jeda libur, dan juga intensitas
kompetisi pra musim yang cukup tinggi membuat akhirnya tim menjadi lebih cepat
lelah dan jenuh.
“Tidak
ada jeda, biasanya ada libur kompetisi. Anda tentu perlu membuat diri Anda
segar lagi, dan dari Maret sampai Desember kami harus terus bermain, tanpa ada
jeda,” kata pemain yang tahun ini akan berusia 33 tahun ini.
Menurut
Maitimo, permasalahan utama yang dihadapi oleh Arema tahun lalu adalah terlalu
banyak kompetisi dan turnamen yang harus mereka hadapi. Arema memang mengikuti
tiga turnamen sebelum ISC A digelar, yaitu Bali Island Cup, Piala Gubernur
Kaltim, dan Piala Bhayangkara. Imbasnya, penurunan performa pun dirasakan oleh
klub yang baru-baru ini mengubah namanya menjadi Arema FC, di samping juga
masalah cedera.
Ini
semakin diperparah dengan tidak adanya libur kompetisi yang cukup panjang.
Inilah yang menurut Maitimo berkontribusi pada kegagalan Arema menjadi juara.
“Kami
bermain dalam banyak pertandingan (sebelum ISC A) dan kami harus memenangkan
semuanya, karena target kami juga memenangkan turnamen-turnamen itu. Jadi
normal saja jika ada waktunya ketika Anda mengalami penurunan performa. Saya
pikir momen itu krusial bagi kami, kami kehilangan begitu banyak poin.” Ungkap pemain
yang kini berkostum PSM Makassar tersebut.
Bila dari
jadwal yang ada, Arema FC masih akan mengikuti gelaran Piala Presiden pada
medio Februari. Dimana turnamen ini
menjadi ajang pembuka sebelum Liga1 dihelat pada Bulan Maret mendatang.