FOKUSMALANG - Tinggal menghitung bulan Kota Malang akan
memasuki salah satu fase penting bagi sebuah daerah dan warga nya. Apalagi kalau
bukan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang rencana dihelat pada Bulan
Juni/Juli 2018 mendatang untuk pencoblosannya. Uniknya, hingga saat ini nuansa
pemilihan dan spirit bakal calon masih “adem ayem” hingga detik ini.
Hal ini juga disadari oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) Kota Malang. Menurut salah satu anggota nya dari divisi Sosialisasi,
Ashari Husen, memang hingga saat ini “greget” pilkada seperti tidak terasa. Dalam
analisa Ashari, ada dua hal besar yang melandasi hal tersebut.
“Hal pertama yang membuat suasana pilkada di Kota Malang ini
masih adem, adem saja adalah karena perhatian masyarakat sendiri saat ini masih
tersedot pilkada di Ibu Kota DKI Jakarta, yang gaungnya bikin heboh se Indonesia
Raya. Yang kedua adalah, karena semua parpol saat ini sangat berhati –hati dalam
melangkah dan mencari pasangan koalisi. Karena tercatat hanya PDIP yang bisa
mengajukan calon sendiri tanpa harus menggandeng partai lain,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, pria yang juga pengurus di KONI Kota
Malang ini menjelaskan dalam waktu dekat KPUD akan melakukan sosialisasi ke
berbagai elemen dan sektor di Kota Malang. Dengan maksud agar masyarakat bisa
menyadari pentingnya pilkada bagi diri mereka sendiri dan juga proses demokrasi
dan pembangunan di Kota berjuluk Kota Pendidikan ini.
“Dalam waktu dekat kami akan menggelar sosialisasi dengan
turun langsung ke masyarakat, sehingga mereka tergugah bahwa pilkada sudah
dekat dan sangat penting. Padahal kami sebenarnya berharap dari partai –partai dengan
calon mereka sudah aktif bergerak, sehingga minimal bisa meningkatkan kesadaran
pilkada di konstituen nya sendiri,” imbuh Ashari.
Terkait dengan jadwal penjaringan calon, Ashari mengatakan
bahwa sekitar bulan Desember 2017 atau Januari 2017, KPUD sudah akan membuka
pendaftaran bakal calon baik independen maupun dari partai.
Simak wawancara ekslusif Fokus Malang dengan KPUD di: