FOKUSMALANG.ID
- Suhu politik di Kota Malang memang terus bergolak, jelang tahun
politik dengan agenda Pilwakot 2018 mendatang. Eskalasi tersebut bukan hanya
datang dari partai politik, namun juga dari calon independen
Salah satunya ditunjukkan
dengan aksi penggalangan KTP untuk pasangan Prof Bisri, dan Layli Fitriyah Liza
Min Nelly atau yang akrab disapa Nelly. Aksi kali ini dihelat di depan Stasiun
Kota Baru Malang, Senin (24/07). Mereka menginginkan kedua tokoh ini untuk maju
sebagai pasangan calon dari jalur independen.
Hingga saat ini, Ketua
Gerakan KTP untuk Bisri-Nelly, Jandi Nurhadi, secara mengejutkan mengakui sudah
mengumpulkan hampir 19 ribu KTP.
“Dalam kurun waktu sebulan
terakhir, dan beberapa aksi, kami sudah berhasil mengumpulkan 19 ribu KTP warga
Kota Malang. Mereka mendukung Bisri-Nelly untuk maju di Pilwali mendatang,”
kata Jandi.
Ditambahkan Jandi,
sistematika pengumpulan KTP sendiri tidak dilakukan secara sistematis. Semua secara
spontanitas saja.
“Setiap ada event dengan teman-teman, atau
ketika muncul kehendak hati untuk turun menggalang KTP, ya kami lakukan,
spontanitas saja begini,” imbuhnya.
Terkait aksinya in, Jandi
menjelaskan bahwa ia sama sekali tidak pernah mengubungi langsung pasangan yang
ia dukung. Menurutnya mendukung seseorang tidak perlu meminta ijin.
“Saya belum pernah bertemu Prof
(Bisri) atau Mbak Nelly, tidak perlu lah sekarang. Nanti takutnya gerakan moral
ini malah dikira ada tendensi apa – apa. Karena memang pengumpulan KTP ini
murni dari keinginan masyarakat,” tegasnya.
Jandi menambahkan bahwa
pengumpulan KTP akan terus dilakukan hingga nanti batas akhir yang diberikan
oleh KPUD Kota Malang.