FOKUSMALANG - Arema FC benar – benar dalam situasi gawat setelah pada
pekan ke-16 Liga 1 mereka takluk dari klub penghuni papan bawah Semen Padang
(2-0) di Stadion KH Agus Salim Padang. Ini adalah kekalahan beruntun kedua bagi
Singo Edan, setelah mereka sebelumnya ditaklukkan dengan skor yang sama oleh
Persipura Jayapura di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan Malang.
Rangkaian hasil buruk ini tampaknya memang langsung membuat
jajaran tim pelatih dan manajemen harus mengambil langkah tepat dan cepat, demi
mencegah pasukan Singo Edan semakin terpuruk di akhir putaran pertama ini.
Sama seperti melawan Persipura, menghadapi Semen Padang,
Arema FC tampak tak berdaya. Khususnya barisan depan dan belakang, menunjukkan
kinerja yang tidak maksimal, begitu pula dukungan lini tengah, baik saat
menyerang maupun bertahan.
Lalu apa yang harus diperbaiki Arema untuk bisa kembali
bangkit?
Sorotan utama ada di Lini depan masih sangat bergantung terhadap penyerang
veteran Cristian ‘El –Loco’ Gonzales. Padahal di atas lapangan harus diakui
bahwa Gonzales yang sudah berusia 41 tahun, jelas bukan Gonzales lima tahun
yang lalu. Daya jelalah, body balance dan juga stamina pemain naturalisasi asal
Uruguay tersebut sudah banyak menurun.
Puncaknya El-Loco bahkan tak berhasil menceploskan gol
melalui titik putih, saat Arema punya kesempatan emas kala menghadapi Semen
Padang (21/07/2017). Bola yang ditendangnya melenceng dan hanya mengenai mistar
gawang. Suatu hal yang sangat tidak mungkin bagi penyerang sekelas El-Loco.
Statistik menunjukkan bahwa 'taji' Arema di lini depan memang tumpul musim ini. dari 16 pekan, Arema baru mencetak 15 gol dan kebobolan 16 kali.
Arema masih punya stok penyerang
Padahal di bangku cadangan, Arema sebenarnya punya sejumlah
pemain muda yang cukup fresh untuk bisa bermain menggantikan peran El-Loco,
atau jika pelatih Aji Santoso masih merasa Gonzales cukup penting, maka minimal
ia bisa diberikan duet di lini depan.
Dengan kondisi sekarang, bekerja sendiri
jelas bukan hal yang mudah bagi El-Loco yang sudah berusia 41 tahun.
Sehingga jelas bukan waktunya lagi bagi Aji Santoso untuk
terus memaksakan Gonzales untuk menjadi starter dengan segala kondisi yang ada.
Sebenarnya di awal musim lalu, Gonzales sempat dibangku
cadangkan oleh Aji, seiring dengan meroketnya penampilan penyerang muda Dedik Setiawan. Namun inkosistensi Dedik memaksa Aji kembali menoleh pada
Gonzales yang suka tidak suka memang sudah memasuki masa senja.
Padahal selain Dedik, Arema masih memiliki penyerang
bertipikal haus gol pada diri Sunarto, namun entah apa sebab, pemain berjuluk
The Joker tersebut seperti tak pernah mendapat kesempatan dalam skuat Aji
Santoso. Sunarto musim ini hanya satu kali bermain, itupun dari bangku cadangan, kala Singo Edan harus takluk dari Persija Jakarta.
Padahal musim lalu, Sunarto masih bermain di 29 laga (4 starter) dan berhasil mencetak tiga gol.
Jadi Arema, tampaknya memang sudah mulai harus mencari
penyerang baru, memaksimalkan potensi yang ada, atau merombak formasi, demi
bisa memaksimalkan kinerja lini depan.